Minggu, 28 Juli 2013

TANGGAL MUDA



“Alhamdulillah...” Nenek Asri menghitung uang pensiunnya sejenak, memasukkannya dalam tas, dan perlahan beranjak dari loket. Aku tuntun tubuh rapuhnya hingga naik ke becakku.
“Kemana sekarang, Nek?”
“Langsung pulang saja, Yo.”
Aku mengangguk dan mulai mengayuh.
Tak lama, kami sampai di rumahnya. Seperti biasa, rumah Nenek Asri bisa dipastikan lebih ramai di tanggal muda. Dua anaknya yang sudah berkeluarga datang. Ambil jatah bulanan, katanya.