“Alhamdulillah...” Nenek Asri menghitung
uang pensiunnya sejenak, memasukkannya dalam tas, dan perlahan beranjak dari
loket. Aku tuntun tubuh rapuhnya hingga naik ke becakku.
“Kemana sekarang, Nek?”
“Langsung pulang saja, Yo.”
Aku mengangguk dan mulai
mengayuh.
Tak lama, kami sampai di rumahnya. Seperti biasa,
rumah Nenek Asri bisa dipastikan lebih ramai di tanggal muda. Dua anaknya yang
sudah berkeluarga datang. Ambil jatah bulanan, katanya.
Terima kasih atas partisipasi sahabat
BalasHapusSegera dicatat sebagai peserta Kontes Unggulan;Enam Puluh Tiga
Salam hangat dari Surabaya
lah?!?
BalasHapusanaknya sudah berkeluarga?!? masih minta jatah dg seorang nenek yg tidak berdaya?!?
TEGANYA... :D
jd ingat alm nenek. Dulu kalo nyadong blonjo di balaikota, sy jg dpt jatah. 2 rebu jmn sgtu sgt gede buat anak2.
BalasHapusSelamat siang sahabat tercinta,
BalasHapusDengan gembira saya sampaikan bahwa Anda menjadi salah satu juara pada Kontes Unggulan Enam Puluh Tiga di BlogCamp.
Silahkan cek di http://abdulcholik.com/2013/08/23/pengumuman-hasil-kontes-unggulan-enam-puluh-tiga/
Saya ucapkan selamat. Selanjutnya silahkan mengirimkan nama,alamat lengkap, no.HP via email ke : decholik@gmail.com atau inbox FB untuk pengiriman tali asih.
Terima kasih
Salam hangat dari Surabaya
Ampun deh, si anak kurang ajar bener. Bukannya ngasih si ibu e malah ngurangin jatah
BalasHapusTerima kasih semua... :)
BalasHapus