COUPL(OV)E
Bersamamu,
karena terbiasa atau mencinta?
by Rhein Fathia
Judul : CoupL(ov)e
Penulis : Rhein Fathia
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun terbit : 2013
Jumlah halaman : 396 halaman
ISBN : 9786027888128
Penulis : Rhein Fathia
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun terbit : 2013
Jumlah halaman : 396 halaman
ISBN : 9786027888128
Sometimes, people get married
not because they’re in love.
They’re couple, who only have
some future dreams and decide to get happy life.
-CoupL(ov)e
Rhein Fathia kembali berkarya dengan novel terbarunya. Setelah beberapa
buku telah berhasil diluncurkan, kali ini Novel romance berjudul CoupL(ov)e
menjadi karya yang teranyar. Novel dengan cover yang elegan dan judul yang
menurut saya sangat pas dengan ide ceritanya, berhasil membuat saya tertarik
pada saat melihatnya kali pertama.
Can’t stop reading from the
very first! Saya sangat setuju dengan komentar mbak
Deasy Rizkinanti tentang novel ini. Novel ini benar-benar membuat saya
penasaran, dan rasanya tidak mau berhenti untuk terus membacanya hingga akhir.
Ide cerita yang diusung dalam Novel ini sangat unik. Yaitu tentang pernikahan
yang tidak biasa, dimana tidak ada cinta yang menggebu-gebu sebagai fondasinya,
yang ada hanya rasa sayang dan nyaman menjadi sahabat.
Bercerita tentang Halya dan Raka, dua orang yang berbeda kepribadian,
namun dapat menjalin persahabatan yang dekat selama belasan tahun. Saling
mendukung dalam kehidupan dan cinta masing-masing yang pada akhirnya tetap
menguatkan persahabatan mereka. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk
menikah, karena perjanjian dan berbagai pertimbangan logis. Pernikahan yang
bukan karena rasa cinta, namun karena rasa nyaman. Hal yang sama sekali tidak
mereka impikan sebelumnya. Perlahan, mereka mencoba belajar untuk menjadi
pasangan seutuhnya. Walau mereka tak tahu, apakah mereka akan sanggup bertahan
dalam keabnormalan pernikahan mereka.
Belajar sebagai sepasang suami istri dan bukan lagi hanya sekedar
sahabat, bagi Halya dan Raka bukanlah
perkara mudah. Mereka yang telah terbiasa bersama sebagai sahabat, kini harus
saling memahami posisi masing-masing dalam rumah tangga. Entah itu soal
kebiasaan, peraturan, sampai masalah hubungan di antara suami istri. Ditambah
lagi rasa toleransi dan pengertian yang besar antara mereka berdua. Saya
pribadi suka sekali dengan bagian ini, karena sangat lucu, melihat Halya dan Raka
menjadi canggung dan bagaimana mereka akhirnya mulai menemukan romansa dalam
rumah tangga.
Disaat mereka mulai dapat menjadi layaknya pasangan normal, pernikahan
mereka mulai sedikit bermasalah karena keduanya ternyata belum benar-benar
dapat melupakan cinta masing-masing. Halya yang masih belum bisa melupakan
Gilang, mantan kekasihnya yang telah meninggalkannya dengan tragis. Gilang,
sosok perfect yang selalu menghujani Halya dengan banyak cinta dan kenangan
indah. Di sisi lain, kembalinya first
love Raka, yaitu Rina, dalam kehidupan Raka, sedikit banyak juga membuat
Raka bimbang.
Hal yang sangat membuatku gemas, saat Halya dan Raka mulai dapat
merasakan sedikit getar-getar cemburu saat pasangan mereka tenggelam dengan
orang lain, namun mereka terlalu ber-ego besar dan lagi-lagi hanya bersikap
menjadi seorang sahabat dengan toleransi tinggi. tidak juga mengungkapkan rasa
cintanya. “You’re stupid wife, Aya,” geram Puput, sahabat Halya suatu kali.
Kisah kasih Halya dan Raka di Novel ini oleh penulis dituangkan dengan
alur yang tidak membosankan. Berbagai cerita kenangan saat mereka baru bertemu,
bersahabat, kisah cinta masing-masing sebelum menikah, dukungan dari sahabat
sebaik Gamma dan Puput, tersaji dengan natural. Dengan bahasa yang mudah
dipahami dan penceritaan yang menarik, membuat saya terhanyut dan terbawa hingga
akhir cerita. Apalagi disertai dengan bumbu-bumbu romantisme khas pernikahan
muda, membuat saya sering tersenyum sendiri sebagai seseorang seperti Gamma,
yang belum menikah.
Tidak ada kekurangan berarti dalam Novel ini menurut saya. Yang mungkin
perlu digarisbawahi adalah beberapa hal yang sering diulang, seperti sifat
logis yang dimiliki Raka. Dan penggunaan bahasa Inggris yang mungkin menurut saya, agak terlalu sering.
Juga ada bagian cerita tentang kisah kasih Halya-Gilang dan Raka-Rina yang
sangat panjang, walau benar-benar dapat saya hayati, namun, membuat saya tidak
sabar untuk segera dapat kembali dalam kehidupan pernikahan Halya dan Raka.
Lalu bagaimana akhir kisah mereka? Apakah berakhir bahagia? Walaupun
ada kejutan buruk untuk Halya dan Raka yang membuat saya sedih, namun sentuhan
akhir Rhein Fathia kembali membuat saya puas. Yap! Complete menurutku!
Dua jempol untuk Rhein Fathia, yang dapat membuat Novel ini menjadi spesial. Novel
ini juga banyak memberikan wawasan pada saya tentang kehidupan rumahtangga dan
makna didalamnya. Sekaligus sebagai pengingat untuk saya pribadi, kapan ya saya
menikah?
Sudah,
bagi yang belum menikah jangan berandai-andai, penasaran kan ingin membaca
cerita lengkapnya? cepat beli novel ini ya... di toko buku terdekat. Salam
Semangat!
Narsis nih, Lagi baca sambil senyum2 ndiri.. hihi
LOMBA MENULIS RESENSI / FAN FICTION Novel Rhein Fathia.
http://www.rheinfathia.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai Sobat.. Jangan lupa memberi komentar ya...
terima kasih..