Aku tahu bumi sudah semakin tua,
Waktu tak akan pernah bisa terulang.
Sering aku menangis karena sesuatu hal yang... mungkin hanya di pikiranku saja
Hidupku memang bukan hidup yang luar biasa.
Waktuku banyak kusia-siakan
Aku banyak tidur
Ibadah tak maksimal
Kenakalan selalu terjadi
Bekerja, banyak kesalahan juga
Aku tertawa pahit
Hidup yang bagaimana?
Hei, walau seperti ini aku punya lebih dari 50 impian
Walau impian terbesarku bukan tentang dunia
Tapi ada banyak hal sebenarnya yang ingin aku raih
Tapi, tak ada yang dapat kubagi
Sesuatu itu...
Keinginan itu...
Ketika air mataku jatuh
Pernah kulihat diri di cermin usang
Ya Allah..
Disana....
Aku melihat diriku
Sungguh tak berharga
Hijrah katamu?
kamu merasa sudah berhijrah?
Sama sekali belum
Aku tertawa sambil menangis
memperbaiki diri memang susah
apalagi jika kau tak pernah bisa istiqomah
Hidup yang bagaimana?
Cepat tentukan!
sebelum kau hilang dari peredaran
tak ada yang akan ingat engkau lagi
hanya akan jadi kenangan biasa
sekejap, lalu hilang
Lalu, apakah kau merasa dikenal penduduk langit?
Hahaha...
sungguh memalukan
Kau bahkan tak dikenal dimanapun
Hanya sebongkah hati busuk
Yang masih banyak sombong
yang selalu ternodai kemalasan, kemunafikan
Jadi, kau sebenarnya mau apa?
Hidup yang bagaimana?
Hanya kau yang tau wahai hati
Hanya kau yang harus berusaha
-----------------------------------------------------
Ya Allah...
Mohon bimbing hambaMu ini
Mohon beri waktu...
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”
Aamiin Allahumma Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai Sobat.. Jangan lupa memberi komentar ya...
terima kasih..